Senin, 27 April 2020

Masa Kecil Kim Jong Un: Bocah Manja yang Yakin Dirinya Manusia Setengah Dewa - Kompas.com - KOMPAS.com

PYONGYANG, KOMPAS.com - Penulis biografi Kim Jong Un mengatakan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu di masa kecilnya adalah bocah manja dan yakin dirinya manusia setengah dewa.

Anne Fifield dalam bukunya The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un menuliskan hal tersebut, yang dikutip oleh Daily Star Sabtu (25/4/2020).

Di bukunya yang terbit tahun lalu itu, Fifield mencatat kehidupan masa kecil Kim Jong Un, sebagai seorang anak dan remaja yang dikirim belajar ke Swiss.

Fifield menggambarkan putra Kim Jong Il dan cucu Kim Il Sung itu adalah "bocah manja" di masa kecil.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Apa yang Akan Terjadi pada Dirinya dan Korea Utara?

"Kontak dengan anak lain jarang terjadi," tulis Fifield. Ia pun menceritakan ulang tahun ke-8 Kim Jong Un dihadiri oleh orang dewasa berpangkat tinggi, bukan anak-anak seusianya.

Dia rutin memakai seragam militer mini dan orang-orang dewasa para petinggi negara berada di sekitarnya, ungkap Fifield.

Dalam wawancara dengan Vox, Fifield menuturkan, "Dia dibesarkan untuk percaya bahwa dia adalah manusia setengah dewa dari usia 3 atau 4, mungkin selama dia bisa ingat."

Orangtua Kim memastikan kebutuhan anaknya selalu dipenuhi para staf, dengan taman-taman di rumahnya dipenuhi kandang berisi monyet dan beruang untuk hiburannya.

Ruang bermain besar juga dimilikinya, yang mungkin "koleksinya lebih banyak dari toko mainan mana pun di Eropa" sehingga banyak orang menyebutnya taman, demikian yang diberitakan Daily Mirror.

Baca juga: Misteri 3 Anak Kim Jong Un: Dari Kesaksian Menlu AS sampai Pengakuan Legenda NBA

Bahkan ketika rakyat Korea Utara menderita kelaparan, Kim mungkin tidak menyadari kondisi mengerikan yang mereka alami, lanjut Fifield yang kini menjadi kepala biro The Washington Post di Beijing.

Para propagandis juga disebutnya mengklaim Kim adalah penembak jitu, yang bisa tepat menembak bola lampu dari jarak 100 meter.

Ketika Kim Jong Un berusia 8 tahun, ia diyakini mampu mengendarai truk dengan kecepatan 80 mil/jam yakni sekitar 128 km/jam.

Lebih lanjut Fifield mengatakan, Kim Jong Un dekat dengan ibunya, Ko Yong Hui. Dari ibunya pula Kim dipercaya sebagai seorang jenius militer dan menyukai basket.

Baca juga: Kim Jong Un Dapat Kiriman Doa dari Sahabatnya Legenda NBA Dennis Rodman

"Pengaruh ibunya terlihat di mana-mana dari kartun-kartunnya yang tiba-tiba mulai muncul di TV hingga cara anak-anaknya dipromosikan dan naik pangkat," ungkap Fifield.

Pada 1990-an Kim dikirim untuk menetap dan belajar di Sekolah Internasional Bern di Swiss dengan identitas palsu.

Ini dilakukan dengan harapan bahwa paparan terhadap dunia Barat akan mengubahnya menjadi seorang reformis - tetapi penulis mengatakan yang sebenarnya terjadi adalah sebaliknya.

Dia mengatakan kepada Vox: "Apa yang dia pelajari selama di Swiss adalah, jika itu bukan karena mitos dan dinasti keluarga, dia bukan siapa-siapa."

Mengetahui bahwa tanpa koneksinya dia akan menjadi "anak imigran gemuk biasa yang pergi ke sekolah dan berjuang mengerjakan PR matematika", dia memutuskan untuk "menerapkan" sistem.

Baca juga: Kim Jong Un Diduga Terluka Saat Uji Coba Rudal Korut, Ini Paparan Buktinya

Meskipun dia akan "menendang dan meludah" pada teman-teman sekolahnya karena marah dan frustrasi, Fifield mengatakan tidak ada bukti Kim menjadi psikopat - dan benar dia punya empat teman dekat.

Kim Jon Un secara rutin bermain basket sepulang sekolah, diawasi oleh paman dan bibinya yang bertindak sebagai wali.

Mereka akan mengatur kursi seperti piknik dan menghiburnya - sesuatu yang oleh teman sekelas dianggap "aneh".

Ketika ia mengambil alih kekuasaan dari ayahnya pada 2011, banyak yang mengira dinasti itu akan runtuh dalam beberapa bulan.

Namun Fifield menulis bahwa setiap langkahnya telah dihitung untuk memastikan ia tetap berkuasa.

Baca juga: Misteri 3 Anak Kim Jong Un: Dari Kesaksian Menlu AS sampai Pengakuan Legenda NBA

Di bawah komando Kim Jong Un, negara itu melakukan uji coba bom hidrogen pertama yang berhasil pada 2017, dan telah mengembangkan generasi baru peretas siber.

Fifield percaya bahwa Kim terus berusaha terlihat seperti kakeknya, yang masih dihormati di Korea Utara, dan kekejaman Kim juga tak menutup kemungkinan memakan korban dari keluarganya sendiri.

Saudara tiri Kim Jong Nam tewas setelah diracun oleh seorang utusannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia pada 2017.

Sementara kematiannya dianggap secara resmi sebagai pembunuhan, itu dianggap oleh banyak orang sebagai eksekusi publik.

Baca juga: Kim Jong Un dan Ri Sol Ju, Replika Pasangan John F Kennedy dan Jackie Kennedy

Meskipun tidak pernah terbukti, Kim diyakini telah memerintahkan pembunuhan itu, karena percaya bahwa saudara tirinya adalah ancaman bagi kekuasaannya.

Empat tersangka Korea Utara meninggalkan bandara, tak lama setelah pembunuhan dan meninggalkan Korea tanpa ditangkap.

Kemudian pamannya, Jang Song Thaek, yang digambarkan media Korea Utara sebagai "sampah manusia tercela, lebih buruk dari seekor anjing" kabarnya dieksekusi mati dengan diumpankan ke 120 anjing ganas pada 2014.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Korea Utara Bakal Hadapi Masalah Serius

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMihwFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjAvMDQvMjcvMjEyOTExMzcwL21hc2Eta2VjaWwta2ltLWpvbmctdW4tYm9jYWgtbWFuamEteWFuZy15YWtpbi1kaXJpbnlhLW1hbnVzaWEtc2V0ZW5nYWg_cGFnZT1hbGzSAX5odHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjAvMDQvMjcvMjEyOTExMzcwL21hc2Eta2VjaWwta2ltLWpvbmctdW4tYm9jYWgtbWFuamEteWFuZy15YWtpbi1kaXJpbnlhLW1hbnVzaWEtc2V0ZW5nYWg?oc=5

2020-04-27 14:29:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar