Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menjelaskan, petinggi BUMN tetap mendapat gaji kendati perusahaan yang dipimpinnya rugi. Katanya, yang berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan adalah tantiem di mana bonus ini hanya diberikan saat perusahaan untung. Dia bilang, gaji bos BUMN tergantung dari ukuran perusahaan.
"Itu tergantung BUMN-nya, kalau BUMN-nya besar ya besar gajinya walaupun rugi. Kaya Garuda tetap aja besar gajinya walaupun rugi. Kaya PLN, kalau rugi kan besar gajinya tergantung size perusahaan. Size perusahaan besar ya besar gajinya," katanya kepada detikcom, Rabu (20/11/2019)
"Kan PLN kadang-kadang rugi kadang-kadang untung. Garuda walaupun rugi tetap aja besar," sambungnya.
Said menyebut, gaji direksi PLN bisa menembus Rp 200 juta per bulan. Lalu, gaji Garuda Indonesia tak jauh selisihnya.
"Sekitar situ, hampir sama. mungkin Rp 200 juta an, Rp 100 mendekati Rp 200 juta," katanya.
Begitu juga dengan Krakatau Steel, ia menuturkan walaupun rugi direksinya juga mendapat gaji. Tak secara rinci, ia hanya bilang di atas Rp 100 juta.
"Saya nggak tahu gaji sekarang, tetap aja itu. (Rp 100 juta) lebih saya yakin," ujarnya.
Simak Video "Aksi Erick Thohir Benahi BUMN, Rekrut Ahok hingga Chandra Hamzah"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMie2h0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNDc5MTkzMy9lcmljay10aG9oaXItbWludGEtYm9zLWJ1bW4tZGh1YWZhLXRhay1oaWR1cC1tZXdhaC1iZXJhcGEtZ2FqaW55YdIBAA?oc=5
2019-11-20 08:44:43Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar