Rabu, 13 November 2019

Erick Thohir Evaluasi Direksi, Asing Kabur dari Saham BUMN - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ramai diterpa aksi jual (net sell) investor asing pada perdagangan Rabu ini (13/11/2019) di tengah kabar bahwa Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan evaluasi terhadap bos-bos BUMN yang memiliki performa kurang positif.

Merespon aksi tersebut, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, beberapa saham BUMN diterpa aksi jual seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melemah 1,42% ke Rp 6.925/saham, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,32% ke Rp 7.700/saham.

Begitu pula saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 1,2% ke level Rp 4.130/saham.


Investor asing juga terlihat banyak melepas saham pelat merah. Data BEI menunjukkan, dari 20 emiten BUMN yang sahamnya terdaftar di BEI, hanya 5 yang membukukan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing, sedangkan sisanya diterpa aksi jual bersih (net sell).

Alhasil secara total, investor asing membukukan aksi jual bersih atas saham BUMN mencapai Rp 119,87 miliar pada penutupan sesi I.

Saham BUMN yang paling banyak dilego investor asing adalah TLKM senilai Rp 68,3 miliar, diikuti oleh BMRI dan BBNI dengan nilai net sell masing-masing sebesar Rp 22,35 miliar dan Rp 14,59 miliar.

Sebaliknya, saham emiten pelat merah yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan nilai net buy sebesar Rp 3,13 miliar dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 667 juta.


Pagi ini, salah satu sentimen penggerak saham emiten BUMN yakni keputusan Kementerian BUMN yang akan melakukan evaluasi terhadap kinerja semua direksi-direksi perusahaan pelat merah, tanpa ada diskriminasi.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Erick akan melakukan evaluasi terhadap bos-bos BUMN yang memiliki performa kurang baik, apalagi yang dinilai tak mendukung visi dan misi yang akan dijalankan presiden hingga 5 tahun ke depan.

"Pasti kan Pak Menteri kita lagi evaluasi direksi yang dilihat untuk bisa mendukung visi misi Pak Jokowi lima tahun ke depan, jadi kan ini kan support-nya BUMN kepada Pak Jokowi maka direksi akan dievaluasi," kata Arya kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Selain itu, evaluasi juga akan dilakukan pada jajaran komisaris BUMN untuk meningkatkan pengawasan terhadap BUMN bersangkutan.

"Kan rutin evaluasi terus menerus rutin dilakukan oleh BUMN. Jadi kan bisa saja mungkin komisarisnya perlu ada penyegaran, jadi mungkin dari sisi komisaris. Supaya pengawasannya lebih baik, bisa aja kan," jelas Arya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDE5MTExMzEzNDUzMS0xNy0xMTQ5NDIvZXJpY2stdGhvaGlyLWV2YWx1YXNpLWRpcmVrc2ktYXNpbmcta2FidXItZGFyaS1zYWhhbS1idW1u0gEA?oc=5

2019-11-13 07:17:29Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar