Sabtu, 16 Februari 2019

Rating Bukalapak di App Store Merosot ke Level 3,0 - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Usai CEO Bukalapak Achmad Zaky menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada hari Sabtu pagi kemarin, belakangan terlihat rating aplikasi marketplace tersebut terus merosot di kalangan pengguna Apple di App Store. 

Baca: Usai Bertemu Achmad Zaky, Jokowi: Stop Uninstall Bukalapak, Stop

Hingga Ahad pagi ini, 17 Februari 2019, rating aplikasi Bukalapak di kalangan pengguna Apple di App Store berada di angka 3,0. Angka itu tak berubah dengan hasil pantauan pada Sabtu malam lalu.

Sementara pada Sabtu sore sebelumnya, 16 Februari 2019, sekitar pukul 15.30 WIB, rating aplikasi Bukalapak berada di level 3,2. Dengan demikian, hanya dalam kurun waktu 7 jam rating Bukalapak turun 0,2 poin.

Adapun pada Jumat sore, 15 Februari 2019, rating aplikasi Bukalapak di App Store berada di angka 4,3. Artinya, dalam kurun waktu sekitar 30 jam rating aplikasi Bukalapak turun 1,1 poin atau 26 persen.

Berikut pergerakan rating Bukalapak di App Store:

- Jumat sore (15 Februari 2019) rating 4,3

- Sabtu sore (16 Februari 2019) rating 3,2

- Sabtu malam (16 Februari 2019) pukul 22.30 WIB rating 3,0

- Ahad pagi (17 Februari 2019) rating 3,0

Hal berbeda dengan pantauan di laman Play Store. Pada Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 22.00 WIB aplikasi Bukalapak meraih rating 4,2 dengan total orang yang men-download 1.022.598. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan bila dibandingkan dengan rating sehari sebelumnya.

Pada Jumat siang, 15 Februari 2019 pukul 11.38 WIB berdasarkan pantuan Solopos.com, rating Bukalapak di Play Store turun dari 4,5 menjadi 4,1 dengan jumlah pen-download 967.232. Tambahan pen-download sebanyak 5,7 persen dalam kurun waktu lebih dari 24 jam itu mendongkrak rating Bukalapak.

Perubahan rating aplikasi Bukalapak menjadi perhatian publik terutama karena sebelumnya beredar kampanye uninstall Bukalapak yang populer di media Twitter. Hal ini terjadi setelah cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky mengenai industri 4.0 viral, pada Kamis, 14 Februari 2019.

Zaky mengatakan omong kosong industri 4.0 kalau budget riset dan pengembangan negara seperti saat ini. Dia menunjukkan data perbandingan dana riset dengan negara-negara lain.

Menurut Zaky, dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapore US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis akun @achmadzaky. Cuitan itu kemudian dihapus, tapi screenshoot sudah tersebar viral.

Dalam hitungan beberapa jam, cuitan itu viral hingga muncul tagar #uninstallbukalapak. Beberapa waktu kemudian, akun Achmad Zaky kembali menulis bahwa twit yang dia buat telah viral. "Bangun-bangun viral tweet saya gara-gara 'presiden baru', maksudnya siapa pun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulis akun @achmadzaky.

Baca: Bos Bukalapak Akui Pakai Data Wikipedia di Cuitan Dana Riset

Menurut Zaky, tujuan dari tweetnya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi di riset dan sumber daya manusia kelas tinggi. Bos Bukalapak ini mengatakan jangan sampai Indonesia kalah sama negara-negara lain.

BISNIS

Let's block ads! (Why?)


https://bisnis.tempo.co/read/1176472/rating-bukalapak-di-app-store-merosot-ke-level-30

2019-02-17 01:15:00Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar