Menurut keterangan anggota polisi, insiden ini bermula ketika seorang pria yang diduga pencopet dipergoki massa. Mengetahui hal itu, pihak keamanan dari panitia lantas mengerumuni pria tersebut.
"Benar tadi karena copet," ujar seorang polisi yang ikut mengendalikan situasi.
Mendengar keriuhan yang terjadi, para pewarta yang bertugas di sekitar lokasi langsung menengok. Beberapa dari mereka berusaha meliput kegiatan itu dengan kamera dan ponsel.
Akan tetapi, pihak keamanan dari panitia yang memakai seragam serba putih lekas mencegah wartawan mengambil gambar penangkapan copet itu.
Massa meminta agar wartawan berhenti merekam dengan nada tinggi. Sejurus kemudian, keributan mulai meluas. Semakin banyak massa yang meminta agar tidak ada yang merekam.
Salah satu pewarta yang mengambil video dengan kamera pun kena imbasnya. Di tengah keriuhan tersebut, ia dirangkul oleh panitia yang naik pitam atas kegiatannya.
Puluhan anggota Laskar Pembela Islam (LPI) mengerubungi wartawan yang merekam. Mereka diduga ingin mengambil ponsel yang digunakan untuk merekam.
Wartawan yang bersangkutan tidak berdiam diri. Dia tetap berupaya agar telepon selulernya tidak diambil oleh massa.
Saat tulisan ini ditulis, orang yang diduga copet dan sempat diamankan ke dalam tenda sudah dibawa keluar dari lokasi acara. Pelaku dibawa dengan pengawalan yang cukup ramai untuk mencegah aksi main hakim sendiri. (bin/asa)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190221220218-20-371664/aksi-copet-diduga-pemicu-kericuhan-di-malam-munajat-212
2019-02-21 15:09:18Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar