Rusia bersuara soal keputusan PBB menangguhkan keanggotaannya di Dewan HAM. Mereka menyesalkan penangguhan tersebut.
Meski demikian, Rusia menyatakan tak akan mundur dengan keputusan PBB tersebut. Mereka tetapi berjanji membela kepentingannya.
"Kami minta maaf tentang itu. Dan kami akan terus membela kepentingan kami menggunakan segala cara hukum yang mungkin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara dengan Sky News Inggris, seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/4).
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (7/6) menangguhkan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Keputusan diambil terkait laporan pelanggaran HAM berat dan sistematis yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Keputusan untuk menangguhkan keanggotaan Rusia itu tak lepas dari dorongan yang dipimpin AS. Dorongan dilakukan Negeri Paman Sam terkait pembantaian masyarakat sipil di Bucha, Ukraina.
Mereka menuduh pembantaian dilakukan oleh pasukan Rusia. Namun, tuduhan dibantah Rusia.
Peskov mengatakan justru Rusia yang menjadi korban di Ukraina.
"Kami justru kehilangan banyak pasukan. Dan ini adalah tragedi besar bagi kami," tambah Peskov. Juru bicara Presiden Vladimir Putin juga membela penyebab dan arah agresi Rusia terhadap Ukraina.
Peskov menolak tuduhan pembantaian di kota Bucha, Ukraina sebagai drama yang dipentaskan dengan baik sambil mengklaim mayat yang ditemukan di jalan-jalan ditempatkan setelah pasukan Rusia mundur.
"Kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan yang kita temui setiap hari," katanya.
(afp/agt)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigQFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL2ludGVybmFzaW9uYWwvMjAyMjA0MDgwMDA5NDgtMTM0LTc4MTkzOC9yZXNwb25zLXJ1c2lhLXVzYWkta2Vhbmdnb3RhYW4tZGktZGV3YW4taGFtLWRpdGFuZ2d1aGthbi1wYmLSAQA?oc=5
2022-04-07 17:57:22Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar