Jumat, 07 Januari 2022

Presiden Kazakhstan Murka: Musnahkan Bandit & Teroris! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengaku telah memberikan lampu hijau bagi personel keamanan untuk menembak tanpa peringatan.

Lampu hijau yang diberikan apabila terjadi kerusuhan kembali terkait dengan stabilitas di negara tersebut. Saat ini, ribuan pasukan keamanan tekah berhasil mengamankan jalan utama Kazakhstan, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/1/2022).

Sang presiden menyebut ada sekitar 20 ribu 'bandit' yang menyerang pusat keuangan Almaty dan menghancurkan sejumlah fasilitas negara dalam peristiwa tersebut.


Dalam pidatonya yang disiarkan saluran televisi lokal, Presiden menuduh tindakan-tindakan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dilakukan oleh teroris asing yang terlatih, tanpa memberikan bukti kuat.

"Para militan belum meletakkan senjata mereka. Mereka terus melakukan kejahatan atau sedang mempersiapkannya. Perang melawan mereka harus dilakukan sampai akhir. Siapa pun yang tidak menyerah, akan dihancurkan," kata Tokayev.

"Saya telah memberikan perintah kepada aparat penegak hukum dan tentara untuk menembak mati, tanpa adanya peringatan," tegasnya.

Pemberontakan yang terjadi di Kazakhstan telah mendorong munculnya intervensi dari Rusia. Moskow telah mengerahkan lebih dari 70 pesawat yang mengangkut ribuan pasukan ke Kazakhstan untuk mengendalikan situasi.

"Pembicaraan macam apa yang dapat dilakukan bersama penjahat dan pembunuh?" tanya presiden.

"Kami harus berhadapan dengan bandit bersenjata yang mempunyai persiapan matang, baik lokal maupun asing. Lebih tepatnya, dengan teroris. Jadi kami harus menghancurkan mereka, ini akan segera berakhir," tegasnya

Tokayev dalam kesempatan tersebut sempat menyampaikan terima kasih kepada Presiden Vladimir Putin serta para pimpinan China, Uzbekistan, dan Turki atas bantuan mereka dalam mengamankan pemberontakan sebelumnya.

Aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Kazakhstan dipicu atas kenaikan harga bahan bakar, namun secara tiba-tiba meluas menjadi sebuah gerakan melawan pemerintah dan eks Presiden Nursultan Nazarbayev.

Presiden Vladimir Putin sendiri telah membahas situasi ini dengan Tokayev dalam beberapa panggilan telepon seluler selama masa krisis.


[Gambas:Video CNBC]

(cha/cha)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMjAxMDcyMjQzNTYtNC0zMDU2MzAvcHJlc2lkZW4ta2F6YWtoc3Rhbi1tdXJrYS1tdXNuYWhrYW4tYmFuZGl0LXRlcm9yaXPSAQA?oc=5

2022-01-07 23:00:54Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar